Bunda's little ramblings

  Siapa yang akan menyangka, apa yang kita cita2kan di waktu kecil, kemudian pudar ketika kita memasuki fase pendidikan berikutnya karena satu dan lain hal, tiba2 di masa yang boleh dibilang sudah tua, barulah terwujud. Allah Maha Baik. Tidak terasa sudah satu semester saya mengabdi di Madrasah Diniyah awaliyah, milik guru majelis ta'lim saya yang juga guru dari ibunda saya. Beliau memiliki madrasah yang berdiri sejak awal tahun 80-an. Meskipun sudah sepuh, namun semangat dakwah beliau dan meneruskan madrasahnya masih sangat kuat. Saya kebetulan menggantikan guru yang sudah berhenti karena usia dan kesehatan. Saya sendiri tidak ada basic mengajar. Jadi boleh dibilang saya juga belajar mengajar. Alhamdulillah ala kulli haal. Dengan ups and downs nya, sedikit demi sedikit saya belajar. Ternyata menyenangkan menjadi seorang guru. Seperti halnya apa yang saya impikan puluhan tahun lalu. Menghadapi macam2 polah/kelakuan anak2 sekarang, menjadi suka dan juga sedih/miris saya. Tapi se...

  Alhamdulillah, tahun ini lebaran terasa bermakna lagi setelah 2 tahun seperti dijauhkan dari silaturrahim dan ukhuwah dengan para kesayangan. Bunda sendiri serta keluarga tidak begitu 'saklek' dengan aturan penguasa. Rumah kami tetap terbuka. Dan alhamdulillah  lebaran disaat pandemi tahun 2020, kami akhirnya berhasil mengunjungi omanya anak2, walaupun bukan di hari Raya 1 dan 2. Alhamdulillah pula, omanya anak2 bukan yang terlalu 'parno' dengan c0v1d ini. Pandemi tahun berikutnya yakni 2021 walaupun pemerintah masih ketat dengan peraturan, tapi orang2 sudah mulai "berani" keluar demi silaturrahim terutama ke tempat sanak saudara terdekat. Sebagian masjid juga sudah mengadakan solat ied dengan protokol yang ketat. Alhamdulillah bunda dan anak2 bisa bersama oma 2 hari sebelum lebaran sambil sama2 menyiapkan hidangan hari raya yang sederhana namun nikmat. Namun begitu masih banyak saudara dan family yang masih belum mau "membuka pintu" untuk kunjunga...

  Assalamu'alaykum... Masih dari file lama 10 tahun silam (2012) masya Allah... ,di laptop bunda. Kali ini mau share bagaimana bunda memanfaatkan sisa roti tawar baik yg hampir kadaluarsa atau sisa dari pinggiran roti yang mubazir kalau dibuang. Biasanya kalau judulnya puding roti, rata2 resep yang keluar adalah yang manis dengan atau tanpa vla (saus vanilla). Nah itu sudah biasa. Bunda penasaran ketika itu, bagaimana kalau bikin yang savoury atau yang gurih asin gitu. Hmm ... bayangan bunda kayaknya enak nih. Kebetulan saat itu bunda lagi ada banyak sisa roti. Sebenarnya ini roti sisa sarapan yang bunda buat sebagai roti balut telor ala2 french toast gitu, jadi di goreng dengan minyak yang sedikit di atas wajan datar. Entah kenapa pagi itu anak2 sudah kenyang, sampai bersisa banyak. Ada juga roti yang masih polos. Lalu bunda punya sisa lauk semalam juga, tumis sayuran dan jamur serta bakso. *Catatan, jika untuk isiannya merupakan sisa makanan yang berkuah, ambil isinya saja...

Salaam.. ☕ Disini, bunda cuma cerita2 aja ya.. Tulisan kali ini bukan sebuah tutorial . Sebenarnya udah sering juga bebikinan kotak/keranjang penyimpanan dari kain atau disebut juga fabric storage/ fabric bin /fabric basket /fabric bucket . Biasanya memakai bahan kain yang agak tebal dan kokoh seperti kain kanvas atau kain katun yang dilapisi pengeras kain. Tapi ketika membuatnya pertama kali, saya hanya memakai bahan dari jeans yang sudah tidak muat. Yakni dari bagian bawah celana jeans tersebut. Karena awalnya saya mencari tutorial bagaimana  memanfaatkan celana jeans yang tidak muat untuk menjadi sesuatu yang baru, atau disebut juga recycle/ upcycle. Lalu terjumpalah tutorial membuat wadah dari jeans bekas yang amat menarik. Membuatnya juga cukup mudah aka beginner friendly . Gambar berikut adalah percobaan pertama bunda menjahit wadah penyimpan dari bahan jeans bekas. Supaya tampilannya manis, biasanya selalu diberi pelapis atau lining . Bahan lining ini bunda beli yang mur...