Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Bawa plastik sendiri

Kemarin terbaca berita yang sedih, tentang mati nya seekor ikan paus di Philippina. Sebelum ini, ada juga kasus yang sama di lokasi yang lain. Yang mengenaskan, paus muda ini mati karena menelan sampah plastik, yang ditemukan berada di dalam perutnya. Plastik, ya... Sesuatu yang sehari-hari kita gunakan untuk belanja, menjadi sesuatu yang dapat membunuh mamalia besar di lautan luas. Beberapa tahun lalu ketika masih ada situs multiply, saya pernah menulis tentang aturan pemerintah negeri selangor di malaysia, untuk anjuran membawa tas belanja sendiri. Setiap weekend premis2 di negeri selangor, termasuk pasaraya harus mengenakan biaya 20 sen kepada pembeli untuk setiap plastik yang mereka berikan. Ini sebuah langkah yang sangat saya dukung. Tak berapa lama kemudian, saya baca  di beberapa pasaraya besar (seperti Carrefour) di Jakarta, juga ikut melaksanakannya. Tapi kelihatannya hal tersebut tak berlangsung lama. Ahad kemarin saja, ketika saya ke transmart, mereka masih memberi ka...

Ketika terdesak

Bismillaah..  Seharusnya saya sudah bergerak untuk berusaha, mencari rezeki halal untuk kehidupan kami ke depan. Tapi entah kenapa saya masih bisa dibilang santai. Alhamdulillah Allah selalu mencukupkan rezeki adik saya untuk berbagi dengan saya dan anak2. Saya menjalani hidup ini lebih kepada pasrah dan bergantung pada Allah. Saya bukan pasrah begitu saja. Sedikit simpanan yang ada, tentunya lama kelamaan akan habis. Pertama sekali tentunya usaha saya memohon pertolongan Allah untuk dapat move on, untuk di berikan kekuatan, serta jalan bagi memulai usaha saya. Karena saya yakin, bahwa apapun pergerakan kita di muka bumi ini atas izin dan kekuatan yang di berikan oleh Allah azza wa jalla. Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah... Dengan keterbatasan kemampuan menjahit yang saya ada, Insyaa Allah saya akan membuat kraf kecil seperti dompet dan lainnya yang terbuat dari bahan kain. Otak saya sudah penuh dengan rencana.  Anehnya, saya bisa mendadak menjahit dalam...

Bekal vs jajan

Bismillaah..  Kemarin dapat pesan yang sedang viral,  tentang penemuan jajanan anak sekolah yang berbahaya, dari salah satu grup WA. Semakin lama semakin ngeri melihat laporan tentang jajanan  anak2, yang di jual abang2, yang tersebar di sekitar kawasan luar pagar sekolah. Bikin kita beristighfar panjang. Miris. Ketika saya menetap di Malaysia, di sekolah rendah kebangsaan (SD negri), yang namanya penjual jajanan tidak kalah banyak dengan abang2 di jakarta. Tapi selama hidup di sana serta mempunyai pengalaman menyekolahkan ke 3 anak2 di sekolah kebangsaan, saya sering memperhatikan para penjual jajanan di sana. Setiap saya menunggu untuk menjemput mereka pulang, saya suka mengamati jajanan anak2 tersebut. Ragamnya tidak seperti di jakarta tentu saja. Tapi sepanjang pemerhatian saya, yang membuat prihatin adalah banyak yang menjual minuman soda berwarna warni dan snack yang tidak jelas bahannya, apalagi faedahnya. Penuh dengan zat pewarna dan gula. Selain jajanan ya...

Makaroni sorong seper empat

Last piece, make it hot with a little dash of boncabe Ada sisa makaroni rebus semangkuk, Ada pentol bakso 5 biji, Sayuran tinggal ada wortel dalam kulkas, Telor masih ada beberapa butir, Susu bubuk ada, tambah air, bikin setengah cangkir Tepung gandum ana, isih akeh. Jalan sikit ke kedai yang dekat dengan rumah, beli keju cheddar yang harge 5000 sebungkus. Balik rumah, kocok 2 butir telur yg agak besar. Bersama setengah cangkir susu, transfer kan kocokan telur ke dalam sebentuk baskom. Parutin wortel, potongin bakso, lalu *"main campak2" ke dalam baskom yg berisi telur dan susu. Masuklah makaroni ku ke dalam baskom. Gaulkan sedikit tepung, bagi melekat kan mereka. Serbuk garlic, white pepper dan chicken powder jatuh berterabur diatas nya. Sempurna kan dengan garam dan parutan keju. Aduk. Rata. Teflon yang sudah panas siap menyambut mereka. Dadar kan Balik kan secara perlahan Topping kan dengan sedikit keju yang bersisa Alhamdulillah... Bagi....